Beragam tempat kuliner ditawarkan untuk
memuaskan rasa lapar dengan elegan. Bagi para nokturnal, tempat-tempat
kuliner tengah malam ini tak gubahnya sebuah tempat ibadah yang jika
tidak didatangi sehari saja bakal membuat limbung jiwanya.
Berikut adalah tempat-tempat kuliner malam di Jogja yang telah disusun redaksi kami. Selamat menikmati.
1. Gudeg Pawon
Sesuai dengan
namanya warung makan ini menyajikan seluruh hidanganya di dalam pawon
(dapur). Di tempat ini anda akan merasakan nuansa yang tidak biasa
seperti di tempat makan pada umumnya. Semua pembeli serta penjualnya
tumpah-ruah jadi menjadi satu di dalam pawon, tempat gudeg dimasak.
tumpah-ruah jadi menjadi satu di dalam pawon, tempat gudeg dimasak.
Berlokasi di Jl. Dr.
Soepomo atau Jl. Jaturan No. 36-38 Warungboto, Umbulharjo,
Yogyakarta. Gudeg pawon mulai buka pukul 23.30 WIB. Jika anda mencari
lokasi gudeg pawon maka setelah Anda melalui Jl. Dr. Soepomo carilah
rumah dengan banyak kendaraan terparkir di depannya, sudah pasti itu
Gudeg Pawon.
2. Soto Sampah
Namanya yang
terkesan nyeleneh memberikan rasa penasaran yang luar biasa bagi mereka
yang belum pernah menyambanginya. Warung soto yang diramai dikunjungi
setelah jam 10 malam ke atas ini terletak di Jl. Krangan depan SPBU
Kranggan. Saking populernya Soto Sampah juga memiliki penyebutan yang
berbeda-beda di kalangan penggemarnya. Ada yang menyebut dengan nama
soto becak, soto sumuk (berkeringat), bahkan soto demit (setan). Tidak
jauh berbeda dengan di tempat lain, soto ini juga berisi kol, tauge, dan
juga bihun. Bedanya soto ini tidak menggunakan daging, melainkan
menggunakan lemak sapi, selain itu penyajiannya menggunakan piring bukan
mangkuk. Inilah yang membedakan soto sampah dengan soto lainnya.
Soto sampah ini
sebenarnya buka 24 jam. Namun, warung soto ini biasanya ramai pengunjung
di atas 22.00 hingga subuh. Soto yang dijual dengan harga R. 4.000 ini,
sejak tahun 1970 sudah memiliki banyak pelanggan. Bahkan pakar kuliner
Bondan Winarno pernah mencicipi soto ini.
3. Kopi Jos
Jika Anda berada di
Jogja jangan lupa untuk berkunjung lokalisasi angkringan. Terletak di
utara Stasiun Tugu, jika anda dari arah utara langsung saja menuju
perempatan tugu, kemudian ke arah selatan (Jl. Mangkubumi), sebelum
tikungan ke arah kota baru atau Jl. Malioboro anda belok kanan dan cari
lokasi yang banyak gerobak angkringan maupun sepeda motor yang
terparkir.
Di tempat ini
tersedia banyak menu Khas Angkringan seperti Nasi Kucing (Sego Kucing),
Susu Jahe, Sate Usus, Sate endog dan masih banyak lagi. Namun di tempat
ini terdapat menu khasnya yaitu Kopi Jos. Kopi Jos merupakan kopi yang
disajikan panas dengan diberi arang. Kelebihan kopi itu adalah kadar
kafeinnya yang rendah karena dinetralisir oleh arang. Nama Kopi Jos
berasal dari suara nge-jos saat arang yang panas dimasukan ke dalam
segelas kopi.
4. Nasi Campur Demangan
Anda bosan makan
gudeg? Jika iya, nasi campur Demangan lah solusinya. Warung nasi campur
ini baru buka selepas jam 8 malam saat toko di deretan pasar Demangan
sudah tutup. Warung nasi ini sederhana, tempat makannya pun hanya
jejeran kursi plastik. Tumpukan lauk seperti ayam goreng, telur ceplok,
tempe, tahu goreng atau bakwan jagung tersedia di warung ini.
Keistimewaan nasi
campur Demangan ini adalah memuaskan para penggemar makanan pedas tengah
malam. Nasi dihidangkan dengan lauk teri pedas, sayur labu, kering
tempe, oseng-oseng kacang panjang dan jagung muda, serta lodeh. Rasa
pedas nasi campur ini berasal dari oseng teri yang dimasak dengan cabai.
Kuahnya yang pedas begitu dominan dari rasa keseluruhan nasi campur
ini. Harga seporsinya plus teh hangat dimulai dari Rp.7.500, tergantung
lauk apa yang kita makan.
5. Sate Samirono
Warung sate yang
terletak di Jalan Colombo no. 105/38, atau tepat berada di depan GOR UNY
ini buka selama 24 jam. Berbagai macam menu daging tersedia di warung
ini diantaranya sate ayam, tongseng, sate goreng, sate kambing, sate
sapi, sate bebek, sate buntel, tongseng kambing, gulai, tengkleng,
sampai nasi goreng. Jangan khawatir terhadap harganya. Meskipun
tergolong warung yang tersohor, harga makananya dapat kita nikmati mulai
dengan harga 8 ribu hingga 23 ribu rupiah.
Warung sate ini
didirikan oleh H. Syafe’i pada tahun 1977. Awalnya bapak 4 orang anak
ini adalah penjagal kambing. Suatu ketika oleh seorang Kyai pernah
memberi nasihat pada Syafe’i agar membuka lapak sate di daerah Samirono.
Nasehat tersebut dilakukan, dan terbukti sampai sekarang Warung sate
Samirono telah menjelma menjadi salah satu warung tersukses di Jogja dan
menjadi bisnis turun temurun. Pelangan yang datang juga bukan hanya
kalangan kelas mengah ke atas saja. Lokasinya yang dekat dengan kampus
ternama di Yogyakarta, membuat banyak mahasiswa yang menjadi pelangan
sate ini.
6. Peacock
Peacock Coffee
adalah sebuah kedai kopi minimalis yang nyentrik dengan suguhan buku,
koneksi internet, sebagai penghantar menu utamanya. Konsep self order
jadi ciri khasnya. Tersedia area indoor dengan kursi-kursi serta meja
bundar kayu yang bisa memuat hingga 18-20 orang, sedangkan area outdoor
yang menempati sebuah taman kecil yang asri dengan banyak tanaman
memiliki kapasitas hingga 20 orang.
Menu makanan ringan
yang ditawarkan di Peacock Coffee dibandrol dengan harga sangat
terjangkau mulai 10 ribu perak saja anda bisa mencicipi Tuna Pastel,
Apple Pie, Choco Waffle, Blackforest, Banana Cake dan yang wajib anda
coba adalah Chicken Lasagna juga Macaroni Schootel yang rasanya mak jos.
7. Kedai 24
Bagi mahasiswa atau
pelajar di Jogja, burjo telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
kehidupan sehari-hari. Selain keunggulan burjo yang selalu buka 24 jam,
burjo juga tidak jarang jadi ajang untuk berkumpul dan bersendagurau
bahkan untuk berdiskusi. Dan burjo yang paling kami rekomendasikan untuk
santap tengah malam dan segala macam aktivitas tadi ialah Kedai 24.
Secara tempat dan
konsep Kedai 24 ini lebih mirip dengan kafe. Pada kenyataanya Kedai 24
menyuguhkan menu yang biasanya menjadi standar tetap burjo. Tidak hanya
itu harganya pun burjo, abis! Tunggu apalagi Kedai 24 terletak di
beberapa titik di Jogja yang tersebar di wilayah Kota dan Sleman.
sumber : http://beritajogja.co.id/2013/01/09/7-kuliner-tengah-malam-di-jogja/