Kuliner Extreme di Jogja Tongseng Kelelawar


Kuliner Ekstrim Jogja - Ada banyak hal yang membuat Yogyakarta menjadi kota yang menarik untuk dikunjungi. Selain suasana kotanya yang damai dan tentram, kota ini juga memiliki banyak obyek wisata baik itu wisata alam, wisata pendidikan, wisata budaya, ataupun wisata belanja. Tapi sebenarnya, masih banyak hal lain yang sangat menarik di Yogyakarta. Contohnya, di kota ini, terdapat beberapa rumah makan yang menyajikan menu-menu yang unik. Saking uniknya, banyak orang yang menyebut menu-menu tersebut sebagai menu yang ekstrim. Salah satu contoh menu unik yang dapat kita nikmati saat sedang berkunjung ke Yogyakarta adalah Tongseng Kelelawar. Dari namanya saja, tentunya kita semua sudah

dapat menebak makanan macam apa ini. Ya, Tongseng Kelelawar adalah tongseng yang dibuat dengan daging kelelawar, salah satu jenis binatang yang tentunya sebagian besar dari kita tidak pernah membayangkan akan memakannya.
Tongseng Kelelawar adalah menu unik, yang oleh banyak orang dianggap ekstrim, yang dapat kita nikmati saat kita sedang berkunjung ke Yogyakarta. Tapi jangan salah, menu ini bukan menu yang terkenal. Jika kita mencoba bertanya ke mereka yang merupakan penduduk asli Yogyakarta, kemungkinan besar mereka pun belum pernah mendengarnya. Tapi Tongseng Kelelawar benar-benar ada. Untuk menyantap makanan yang ekstrim ini, kita dapat berkunjung ke warung milik Romiyati yang beralamat di Jl. Bantul Km 5,5 Yogyakarta. Letak warung ini tidak terlalu jauh dari pusat kota Yogyakarta. Warung yang menjual beragam menu yang ekstrim ini buka setiap hari dari jam 3 sore sampai dengan jam 10 malam.
Di warung milik Romiyati, kita dapat menyantap Tongseng Kelelawar, yang oleh masyarakat sekitar juga dikenal sebagai tongseng codhot. Memang, sebenarnya ada banyak hewan lain yang lebih lazim untuk dijadikan tongseng. Tapi, pemilik warung ini memilih untuk mengolah dan menjual masakan dari daging kelelawar bukan tanpa alasan. Ternyata, di daerah tersebut, kelelawar merupakan hama yang sering merusak tanaman penduduk. Dan suami Romiyati, seringkali berburu kelelawar. Jadi kemungkinan, Romiyati memilih untuk memasak kelelawar daripada sekedar membuang hasil buruan suaminya itu. Menurut Romiyati, cara mengolah daging kelelawar menjadi tongseng mirip dengan mengolah daging hewan-hewan lainnya. Tapi dari segi rasa, tentu saja rasa daging kelelawar sangat berbeda.
Ternyata selain unik dan terdengar menantang, Tongseng Kelelawar diyakini memiliki berbagai khasiat. Menurut mereka yang sudah beberapa kali menyantap Tongseng Kelelawar, daging kelelawar mampu menyembuhkan penyakit asma. Tapi sayangnya, sampai sekarang belum ada bukti ilmiah yang mendukung anggapan ini. Tapi memang, ada penelitian yang menemukan fakta bahwa kelelawar mempunyai gen yang dapat dengan cepat mengobati kerusakan DNA. Harga satu porsi Tongseng Kelelawar hanya sekitar Rp. 7000,- saja. Selain Tongseng Kelelawar, warung ini juga menjual tongseng bajing dan tongseng emprit.